Tiga Masalah Kesehatan yang Dihadapi Indonesia
Hasil riset yang dilakukan lembaga riset "The Indonesian Institute" mencatat, ada tiga hal besar yang masih menjadi persoalan dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Yang pertama adalah masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Karena dari sekitar 9.599 puskesmas dan 2.184 rumah sakit yang ada di Indonesia, sebagian besarnya masih berpusat di kota-kota besar.
"Masih banyak masyarakat di daerah yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang disediakan. Alasan lainnya juga karena letak geografis yang sulit dijangkau," papar Direktur Riset dari "The Indonesian Institute" Lola Amelia, dalam acara talkshow Beritasatu.com Festival, di Jakarta, Sabtu (23/8).
Persoalan kedua juga menyangkut masalah distribusi yang belum merata, khususnya tenaga kesehatan. "Beberapa daerah masih banyak yang kekurangan tenaga kesehatan, terutama untuk dokter spesialis. Memang sudah ada program 'bidan masuk desa', tapi kan mereka tidak menetap," ujar dia.
Data terakhir Kementerian Kesehatan RI memang mencatat, sebanyak 52,8 persen dokter spesialis berada di Jakarta, sementara di NTT dan provinsi di bagian Timur Indonesia lainnya hanya sekitar 1-3 persen saja.
Persoalan terakhir yang menjadi catatan "The Indonesian Institute" adalah soal pendanaan. Karena untuk tahun 2014, pemerintah hanya mengalokasikan 2,4 persen dana APBN untuk bidang kesehatan. Padahal Undang-undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan dana kesehatan sebesar 5 persen dari APBN.
"Ini sebetulnya masalah kemauan pemerintah saja. Tapi kalau melihat visi dan misi Jokowi sebagai Presiden RI, dia setuju akan menaikkan anggaran kesehatan menjadi 5 persen. Mudah-mudahan di pemerintahannya nanti, hal itu bisa direalisasikan," harap Lola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar