6 Minuman Segar Asli Indonesia
MINUMAN SEGAR – Indonesia memiliki berbagai macam suku dan juga budaya. Dengan banyaknya suku tersebut, ada banyak juga jenis kuliner di setiap daerah. Walaupun sekilas makanan atau minumannya mirip, tapi ada rasa khas tersendiri lho. Jadi, walaupun kamu misalnya makan soto Kudus, tentu rasanya akan berbeda dengan soto Lamongan.
Nah, selain makanan, minuman dari setiap daerah juga ada bermacam-macam. Dari mulai minuman yang biasanya disajikan hangat atau dingin. Banyak jenisnya deh, kamu tinggal pilih suka yang mana. Nah, berikut ini ada beberapa minuman yang akan menyegarkan harimu.
Es Teler
Walaupun namanya es teler, tapi minuman ini nggak bikin kamu teler kok. Asal minumnya sedikit, kalau banyak ya sama aja, kamu juga bisa teler tuh.
Es teler adalah minuman yang berisi berbagai macam bahan. Ada potongan alpukat, nangka, kelapa muda dan berbagai macam bahan lain yang tiap pedagang pasti memiliki resep yang berbeda. Kuah dari es teler biasanya terbuat dari santan encer yang ditambahkan permanis berupa susu kental manis dan sirup.
Ternyata, es teler ini bermula dari seseorang yang bernama Tukiman Darwijono. Pedagang es campur ini biasanya menjajakan jualannya di Jalan Semarang, Jakarta Pusat sekitar tahun 1980-an.
Nah, karena es campur buatan pak Tukiman ini begitu nikmat, anak-anak muda yang menjadi pelanggannya mengaku keenakan, rasanya jadi kayak teler gitu. Nah, akhirnya, es kelapa muda campur alpukat yang dijual pak Tukiman ini disebut dengan es teler.
Es Oyen
Kamu pasti nggak asing sama minuman dingin yang satu ini, namanya es oyen. Konon katanya, es nikmat nan menggoda ini asalnya dari Bandung.
Es oyen ini mirip-mirip seperti es campur, di dalamnya terdapat berbagai macam bahan. Ada alpukat, nangka, kelapa muda dan sedikit mangga. Kuahnya dibuat dari santan dan susu kental manis, kombinasi yang sangat melegenda nih.
Cendol
Cendol adalah salah satu minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras. Kalau di daerah Jogja dan sekitarnya, cendol biasanya disebut dengan dawet. Ya, walaupun beda penyebutannya, tapi tetep minuman yang sama kok.
Bahan utama untuk membuat cendol adalah tepung beras. Nah, tepung beras diolah dan di tambahkan pewarna hijau lalu dicetak sehingga bentuknya seperti yang ada sekarang. Untuk menyajikan cendol ini, biasanya beserta sirup gula merah, potongan kecil nangka dan juga kuah santan encer.
Es Doger
Ternyata es doger ini, awalnya hanya es dan doger, itu lho yang warnanya merah muda dan diberi serutan kelapa. Tapi, setelah banyak yang suka, ada beberapa pedagang yang menambahkan tape singkong, ketan hitam, pacar cina dan roti tawar. Ada juga yang menambahkan buah seperti alpukat dan juga nangka.
Bajigur
Minuman segar itu nggak melulu minuman yang dingin lho. Minuman panas dan menghangatkan ternyata juga dapat menyegarkan tubuh. Salah satunya adalah bajigur, minuman khas Sunda yang bahan utamanya adalah jahe. Selain jahe bajigur juga terbuat dari gula merah dan santan. Untuk pelengkap, biasanya bajigur diberi tambahan potongan roti tawar juga.
Minuman yang biasanya disajikan panas ini paling cocok diminum saat dingin. Teman minum bajigur biasanya makanan ringan seperti pisang rebus, kacang rebus atau ubi rebus.
Wedang Ronde
Wedang ronde merupakan minuman tradisional yang dapat kamu temukan di Jawa, salah satunya di Jogja. Wedang merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti minuman.
Nah, kalau wedang ronde adalah minuman hangat yang terbuat dari jahe yang terdapat bola-bola kenyal. Bola-bola kenyal berwarna putih inilah yang disebut dengan ronde. Wedang ronde biasanya disajikan dengan kacang sangrai, kolang-kaling dan potongan roti tawar.
Beer Pletok
Bir Pletok. Siapa yang belum kenal? Mungkin dari kita ada beberapa orang yang baru mendengar tentang nama Bir Pletok ini. Asal kalian tahu, Bir Pletok ini adalah salah satu minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Betawi.
Haram tidak? Jangan khawatir. Sebenarnya ini hanya namanya saja yang Bir. Tetapi sebenarnya Bir Pletok ini dibuat dari banyak tumbuhan rempah-rempah yang tersebar di penjuru negeri Indonesia ini.
Berbeda sekali dengan Bir yang memabukkan dan haram dalam Islam. Bir pletok ini sama sekali tidak membuat kita mabuk, tidak ada kandungan alcohol sama sekali, dan bahkan berkhasiat untuk kesehatan kita.
Bir ini biasanya digunakan untuk membuat kesegaran dan juga memberikan kehangatan pada tubuh kita. Dan juga bisa digunakan sebagai penghilang rasa haus, apalagi setelah berolahraga atau aktivitas seharian penuh, bir pletok yang dicampur dengan es rasanya akan lebih nikmat.
Lalu kenapa minuman ini dinamakan Bir? Ada yang tahukah?
Menurut kisah yang saya dapat, minuman ini mempunyai nama Bir Pletok karena dulu awal mula minuman ini tercipta pada saat orang-orang Betawi gedongan yang biasanya bergaul bersama orang Belanda. Melihat kebiasaan mereka yang suka menengak Bir.
Dan karena keinginan orang Betawi untuk ikut minum, tetapi masih tetap ingin mempertahankan syariat Islam yang mereka jaga. Maka mereka buatlah sebuah minuman yang efeknya tak jauh dari Bir, yaitu menghangatkan tubuh.
Dengan bahan rempah-rempah pilihan yang sanggup menghangatkan tubuh, terciptalah minuman Bir pletok tersebut. Dan dengan minuman ini diharapkan orang-orang Betawi kala itu terobati untuk keinginan mereka meminum minuman Bir.
Untuk membuat Bir Pletok, di perlukan beberapa rempah-rempah pilihan seperti kapulaga, sereh, kayu manis, kayu secang untuk menghasilkan warna merah, dan terakhir gula.
Namun jika anda ingin menghasilkan Bir yang sangat mantap untuk diminum, anda bisa menggunakan Jahe gajah sebagai bahan tambahan. Atau jika ingin lebih HOT, anda bisa menambahkan Jahe merah untuk bahannya.
Sekoteng
Minuman tradisional Indonesia lainnya yang membuat tubuh kita segar adalah Sekoteng? Minuman ini sangat sederhana dan hamper sama seperti minuman Jahe, itulah yang menjadi pemikiran saya saat pertama kali mencicipinya.
Sekoteng adalah salah satu minuman khas yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan minuman ini sudah sangat popular hamper ke seluruh wilayah Indonesia ini.
Minuman sekoteng ini berasal dari racikan rempah rempah pilihan seperti Jahe, kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan ditambahkan dengan potongan roti kecil untuk memberikan energi tambahan terhadap peminumnya.
Minuman ini sangat bagus untuk menghangatkan badan dan juga berkhasiat menambah daya tahan tubuh. Biasanya disajikan dan dinikmati pada malam hari, karena dengan begitu akan terasa maksimal kehangatan yang diberikannya.
Anda ingin menikmatinya juga? Jangan khawatir, minuman ini sekarang memang sudah sangat popular.
Anda bisa mendapatkannya di hampir semua warung makanan yang berada di tepi jalan, di rumah makan modern, atau anda bisa menunggunya di rumah jika di daerah anda terdapat pedagang keliling untuk berbagai macam model minuman, karena minuman ini pasti menjadi salah satu menu utamanya.
Limun Sarsaparilla
Minuman kesegaran tradisional Indonesia berikutnya yang tak kalah terkenal adalah Limun Sarsaparilla. Limun ini berasal dari daerah Yogyakarta. Orang-orang yang masih mengikuti zamannya Yogyakarta di era tahun 1950-an pasti mengerti minuman ini.
Ya, minuman Limun Sarsaparilla ini sangat popular pada tahun 1950-an sampai pada tahun 1970-an. Dan biasanya kebanyakan orang menyebut minuman ini dengan nama Cola Jawa. Dan nama ini di sepakati oleh para pelanggannya bahkan sampai saat ini lebih dikenal dengan nama ini.
Asal anda tahu, dahulu minuman yang mempunyai warna kecoklatan ini pernah menjadi minuman nomer satu tervaforit di daerah Yogyakarta. Terutama untuk kalangan kaum berada atau bangsawan. Dimana minuman ini menjadi simbol modern, kemajuan, dan berkelas pada saat itu.
Dan karena hal inilah minuman Limun Sarsapila yang sudah menjadi salah satu minuman paling elit keberadaannya membawakan kesan gengsi sosial bagi setiap orang yang mengkonsumsinya. Karena hanya orang-orang yang sanggup merogoh kantong sampai dalam saja yang sanggup untuk membelinya.
Limun Sarsaparilla ini mempunyai rasa yang sangat khas di lidah kita saat di minum. Dan karena ini salah satu jenis minuman berkarbonasi (Cola), akan menciptakan sensasi kemranyas di lidah kita. Dan saat dicecap, aroma daun mint yang semriwing akan mengikuti nafas peminumnya.
Sehingga saat meminum akan memberikan kelegahan pada rongga hidung dan juga dada. Kadang juga akan disertai sendawa dikarenakan efek soda pada minuman ini. Aroma khas yang dimiliki Limun Sarsaparila ini biasanya akan langsung mengingatkan kita pada minuman jamu-jamu tradisional dimana rasanya seperti manis namun sedang, tidak kurang, juga tidak lebih.
Minuman Lahang
Lahang merupakan minuman khas Indonesia yang berasal dari daerah Pasundan. Rasa manis dan segar merupakan ciri khas yang dimiliki minuman ini.
Minuman lahang ini terbuat dari nira, apakah kamu sudah tahu apa itu nira? Nira merupakan cairan manis yang bisa diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, bit, getah tandan bungan dan keluarga tanaman palma seperti aren, kelapa, sagu, syiwalan, kurma.
Untuk minuman lahang ini sendiri diperoleh dari dari sadapan pohon aren. Sadapan dilakukan pada bunga jantan pohon aren untuk di peroleh cairan nira aren yang manis. Cara menyadapnya pun tidak boleh sembarangan.
Menyadap nira dari bunga jantan tidaklah mudah. Beberapa lama sebelum di sadap, ijuk yang melekat pada tongkol bunga jantan harus dibersihkan. Juga pelepah yang menghalangi tongkol. Dan pohon dari bunga yang akan disadap akan sangat baik bila sudah berusia 5 tahun.
Para petani biasanya akan berangkat lebih awal untuk menyadap aren agar memperoleh kesegarannya cairan nira dan bisa mempeoleh nira dalam jumlah yang banyak. Pada waktu-waktu tertentu, biasanya pada malam hari, kemudian diambil waktu subuh menjelang pagi.
Konon pada kondisi tertentu air dari bunga jantan pohon aren ini bila terlambat menyadap akan berubah menjadi cuka atau tuak.
Setelah lahang atau sadapan aren didapatkan sebisa mungkin lahang tersebut harus cepat diminum atau dijual karena kalau didiamkan terlalu lama air aren akan berfermentasi menjadi cuka aren lalu menjadi tuak. Jika sudah menjadi tuak kandungan alkoholnya jadi tinggi dan bisa memabukkan.
Setelah lahang atau sadapan aren didapatkan sebisa mungkin lahang tersebut harus cepat diminum atau dijual karena kalau didiamkan terlalu lama air aren akan berfermentasi menjadi cuka aren lalu menjadi tuak. Jika sudah menjadi tuak kandungan alkoholnya jadi tinggi dan bisa memabukkan.
Es Selendang Mayang
Banyak yang tidak mengenal minuman tradisional khas Betawi ini. Rasanya legit manis paling enak dinikmati dalam keadaan dingin, sluuurp nikmat! Di dalam es ini terdapat jajanan berupa kue kenyal yang terbuat dari sagu aren, warnanya unik seperti pelangi.
Meskipun jajanan yang satu ini sudah jarang ditemui, tapi masih tetap diminati oleh para penikmat kuliner. Selendang mayang, mungkin beberapa orang masih asing dengan nama minuman nikmat yang satu ini. Minuman ini mungkin bisa dibilang salah satu pusaka kuliner dari Betawi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang sudah sangat jarang sekali ditemui di Jakarta.
Menurut para penjual yang masih menjualkan jajanan khas ini, es selendang mayang merupakan resep yang didapat turun temurun yang diperoleh dari leluhur mereka. Meskipun resep warisan, ternyata bahan yang digunakan tidaklah sulit yaitu sagu aren.
Adonan kuenya dibuat seperti agar-agar, biasanya berwarna merah atau hijau yang berpadu dengan warna putih sehingga keliahatan menarik dan cantik. Warna-warna yang cantik ini mengingatkan akan warna selendang, oleh karenanya disebut ‘selendang mayang’.
Adonan kue yang sudah dipotong-potong disajikan bersama dengan kucuran sirup gula Jawa, kuah santan, dan potongan es batu. Rasanya manis legit ditambah dengan sensasi rasa gurih santan yang enak!
Kalau kamu menyantapnya saat dingin akan menjadikan menghasilkan suasana segar. Penyajiannya menjadi favorit saat dingin sehingga lebih populer dengan nama es selendang mayang.
Penjual es selendang mayang biasanya dijumpai di kawasan kota (Glodok). Tapi kini, es selendang mayang juga bisa dijumpai di tempat-tempat makan yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading.
Wedang Uwuh
Sejarah minuman tradisional Jawa memang menyimpan beragam cerita. Banyak jenis minuman tradisional yang terlahir dari hasil kreativitas atau coba-coba. Minuman atau yang dalam Bahasa Jawa disebut dengan wedang terdapat beragam jenisnya, antara lain wedang jahe, wedang ronde, wedang secang, hingga yang disebut wedang uwuh.
Dari berbagai macam jenis wedang, wedang uwuh menjadi salah satu jenis wedang yang spesial, namanya juga unik ‘uwuh’. Wedang yang dalam bahasa Jawa artinya minuman, sementara uwuh sendiri artinya sampah.
Namun jangan salah sangka, wedang uwuh ini bukan sembarang minuman sampah, tetapi sampah yang dimaksud di sini adalah dedaunan organik, yang tentunya mengandung banyak khasiat.
Khasiat dari wedang uwuh ini, antara lain:
- Untuk menurunkan kolesterol
- Sebagai anti oksidan
- Menyegarkan badan
- Menghilangkan capek-capek
- Melancarkan aliran darah
- Menyembuhkan dan mencegah masuk angin
- Serta tentunya bisa menghagatkan badan.
Penyajian wedang uwuh biasanya dalam keadaan panas atau hangat, dan rasa nikmat berserta aromanya lebih terasa jika di sajikan dalam keadaan panas.
Dahulu kala wedang uwuh ini adalah minuman yang khusus disajikan kepada para raja-raja imogiri Yogyakarta karena khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan.
Saat ini juga sudah tersedia wedang uwuh yang sudah dijadikan halus sehingga bisa disedu dengan instan dan lebih mudah. Namun jika anda ingin membuatnya sendiri itu pun tidak masalah karena sangat mudah.
Anda bisa membuat wedang uwuh sendiri secara tradisional. Sebelumnya anda harus menyiapkan beberapa bahan yang digunakan diantaranya:
- Kayu secang
- Jahe
- Pala
- Daun pala
- Daun kayu manis
- Kayu manis
- Cengkeh
- Bunga cengkeh
- Daun cengkeh
- Batang cengkeh
- Daun sereh
- Akar sereh
- Kapulaga
- Gula batu
Bahan-bahan tersebut merupakan bahan tanaman herbal, bisa kamu temukan di toko obat herbal dengan harga yang sangat murah. Kamu bisa membelinya dalam jumlah banyak sebagai persediaan untuk membuat wedang uwuh sendiri di rumah.
Sarabba
Sarabba ialah minuman tradisional dari Makassar yang terbuat dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Minuman ini cocok dinikmati pada malam hari atau saat cuaca dingin. Sarabba dipercaya memiliki manfaat, seperti mengobati influenza, meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh.
Masyarakat Sulawesi sejak jaman dulu memiliki cara tersendiri untuk menambah stamina setelah lelah bekerja yaitu menggunakan minuman pedas bernama “sarabba”. Minuman ini terkenal sampai ke pelosok desa, biasanya sarabba mudah ditemui pada saat acara kumpul-kumpul di malam hari seperti persiapan melakukan pesta di suatu tempat. Rasanya walaupun sedikit pedas tetapi aroma dan rasanya selalu menggoda untuk diminum.
Tidak cerita yang jelas mengenai minuman sarabba ini kapan mulai digemari oleh masyarakat suku bugis. Minuman sarabba sangat terkenal, bahkan banyak hotel di Makassar yang memasukkan sarabba ke dalam menunya. Ada yang mengatakan bahwa minuman ini berasal dari arab Saudi, tetapi dari mana pun asalnya, minuman ini telah menjadi kuliner Indonesia yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Sulawesi selatan.
Tak perlu jauh-jauh ke Sulawesi pun kamu bisa membuatnya sendiri di rumah, inilah resepnya.
Bahan
- santan kelapa 150 cc
- jahe 300 garm (memarkan)
- 5 gelas air bersih
- gulamerah aren 300 gram
- 1btr telur ayam (ambil kuning telurnya saja)
Cara Membuatnya
- Cara ini bisa anda lihat dengan benar pertamnya anda harus merubus air bersih yang sudah disiapkan hingga benar-benar mendidih.
- Kemudian anda bisa menambahkan jahe yang sudah dimemarkan, kedalam air yang direbus hingga mendidih.
- Lalu campur gula merah aren dalam rebusan tadi, anda juga bisa mesisir gula terlebih dahulu guna nantinya gula menjadi lebur.
- Jika sudah aduklah supaya rebusan gula tadi larut bersama jahe tadi, apabila sudah tuangkan rebusan tadi hingga mendidih.
- Selanjutnya anda bisa memasukan santan yang sudah disiapkan, bila santa sudah masak masukan dalam yang sebelumnya sudah disiapkan.
- Jika sudah masukanlah kuning telur dalam rebusanya, dan wedang serabba langsung bisa anda sajikan.
Bandrek
Ada satu lagi ini minuman untuk meningkatkan kehangatan tubuh, yaitu Bandrek. Bandrek adalah minuman tradisional hangat khas Sunda atau Jawa barat. Bahan dasar bandrék yang paling penting adalah jahe dan gula merah, tetapi pada daerah tertentu biasanya menambahkan rempah-rempah tersendiri untuk memperkuat efek hangat yang diberikan bandrék, seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung, dan sebagainya.
Susu juga dapat ditambahkan tergantung dari selera penyajian. Banyak orang Indonesia percaya bahwa bandrek dapat menyembuhkan berbagai penyakit ringan seperti sakit tenggorokan, batuk, dan lain sebagainya. Di Bandung, biasanya penjual menambahkan sejumput kerukan kelapa untuk menambah cita rasa dari Bandrek tersebut. Bandrek biasa dikonsumsi bersama kacang rebus, ubi jalar rebus, dan juga gorengan.
Buat kamu yang enggak mau ribet ke Bandung, ini nih resep membuatnya, biar kamu bisa mudah membuat sendiri di rumah.
Bahan
- 1 liter air bersih
- 350 gr gula merah
- 3 batang serai ( memarkan )
- 80 gr jahe bakar ( memarkan )
- 1/2 sendok makan garam halus
- 1 lembar daun pandan ( dicuci bersih )
- susu kental manis putih secukupnya
Cara Membuatnya
- Rebus gula merah dengan air, diamkan sampai mendidih
- Masukkan jahe bakar yang sudah dimemarkan, daun pandan dan batang serai kedalam rebusan gula, aduk-aduk sampai mengeluarkan aroma yang harum
- Tambahkan garam kedalam rebusan bahan, aduk sampai tercampur rata
- Matikan api lalu saring wedang bandrek yang sudah matang kedalam teko
- Ambil satu gelas saji lalu tuang wedang bandrek kedalamnya
- Kucuri dengan susu kental manis secukupnya, aduk hingga rata
- Wedang bandrek susu siap dihidangkan
Kawista
Buah Kawista, pernahkan kamu mendengar nama buah tersebut? Mungkin sebagian dari kalian jarang atau bahkan mungkin belum pernah mendengarnya. Buah kawista adalah salah satu jenis buah yang cukup langka di Indonesia. Bentuknya bulat dengan warna kulit seperti buah melon, agak hijau kecokelatan dan berkerak-kerak kasar. Kulit buahnya cukup keras, jika matang warnanya berubah menjadi cokelat agak kehitaman. Orang jaman dulu biasa menikmati buah ini dengan cara mengeruk daging buahnya kemudian dicampur dengan gula pasir. Meski terbilang buah langka, tapi di daerah Rembang dan sekitarnya masih terdapat pohon kawista yang cukup banyak. Oleh karena itu, kota Rembang dikenal sebagai produsen sirup kawista yang sudah menjadi salah satu oleh-oleh khas dari kota Rembang.
Dalam kemasannya, sirup kawista dibagi menjadi 2 macam, yaitu kemasan botol kaca dan kemasan botol plastik yang biasanya dikemas dalam tas kecil berisi 2 botol. Jika ingin menjadikan sirup kawista sebagai oleh-oleh, lebih disarankan yang kemasan botol plastik, selain lebih menarik juga lebih aman bila dalam perjalanan jarak jauh. Sedangkan untuk produk limun, ada yang botol kaca dan ada juga yang botol plastik dengan ukuran yang lebih kecil.
Dalam sehari biasanya produksi bisa mencapai sekitar 1000 botol. Sedangkan untuk harga jualnya sendiri juga cukup terjangkau, untuk sirup kemasan botol dibandrol 19ribu rupiah, twin pack 38.500 rupiah, limun botol plastik 5ribu rupiah dan untuk botol kaca hanya 3ribu rupiah. Bagi yang sedang menghindari rasa manis tidak perlu khawatir kalau ingin ikut menikmatinya, karena sirup kawista tersedia dalam sugar free yang dibandrol 19ribu rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar